Aurora Borealis
Aurora Borealis, atau cahaya dari utara (northen lights) adalah fenomena alam
yang terjadi akibat partikel matahari bermuatan yang memasuki atmosfer,
biasanya dapat dilihat di daerah kutub di bagian utara. Aurora di belahan bumi
selatan dikenal dengan nama south lights, atau aurora australis. Cahaya
dari utara maupun cahaya dari selatan adalah cahaya kutub, atau aurora polaris,
karena mereka terjadi di dekat kutub magnet bumi. Aurora Borealis biasanya
muncul sebagai cahaya kehijauan yang menari-nari di angkasa. Aurora Borealis
terjadi saat adanya koalisi antara partikel gas di atmosfer bumi dan partikel
listrik yang dipantulkan oleh matahari. Warna-warni cahaya yang terlihat
dikarenakan oleh macam/tipe dari partikel gas yang bertabrakan tersebut. Warna
hijau muda kekuning-kuningan yang merupakan warna yang sering dan paling umum muncul,
dihasilkan yang oleh molekul oksigen yang terletak sekitar 97 km (60 mil) dari
bumi. Sedangkan warna lainnya yang
jarang muncul, seperti merah dihasilkan molekul oksigen dari ketinggian 322 km
(200 mil). Sedangkan nitrogen menghasilkan warna biru atau merah ke
ungu-unguan.
Aurora terjadi ketika partikel bermuatan (elektron dan proton) bertabrakan
dengan gas di atmosfer atas bumi. Tabrakan itu menghasilkan kilatan kecil yang
memenuhi langit dengan cahaya berwarna-warni. Saat miliaran kilatan terjadi secara
berurutan, aurora tampak bergerak atau "menari" di langit. Medan
magnet bumi mengarahkan partikel bermuatan menuju kutub. Bentuk medan magnet
bumi menciptakan dua oval aurora di atas Kutub Magnetik Utara dan Selatan.
Itulah sebabnya aurora terjadi hampir setiap malam di langit utara, dari
Agustus hingga Mei.
Medan magnet planet kita membentuk perisai tak terlihat yang melindungi
kita dari angin matahari. Dari waktu ke waktu, angin matahari semakin kuat dan
menembus medan magnet bumi. Aliran partikel berinteraksi dengan gas di medan
magnet (magnetosfer), menghasilkan aurora yang luar biasa. Medan magnet bumi
membentang ribuan kilometer di luar angkasa. Sebagai aturan, semakin aktif
Matahari, semakin menakjubkan aurora akan muncul di Bumi semakin jauh ke
selatan bahwa oval yang diposisikan di atas Kanada utara akan membentang Ketika
aktivitas matahari berkurang, oval kembali ke posisi normal dan aurora menjadi
kurang intens.
Figure 2 (https://www.asc-csa.gc.ca/images/astronomie/aurores-boreales/qu-est-ce-qu-une-aurore-bouclier.jpg)
Selain itu karena angin matahari, terkadang garis-garis medan magnet
menyambung kembali di sisi Bumi yang berlawanan dengan Matahari. Mereka kembali
seperti pita elastis, mengirimkan sejumlah besar energi kembali ke kutub bumi.
Fenomena ini, yang disebut rekoneksi magnetik, menciptakan tampilan aurora yang
menakjubkan.
Temperature di lapisan luar matahari berkisar ribuan derajat celsius. Pada
temperatur sepanas ini, benturan/kolisi antara molekul gas sering kali terjadi
dan menimbulkan ledakan. Elektron-elektron yang terbebas akibat benturan
tersebut, terlempar dari atmosfer matahari saat matahari berotasi.
Elektron-elektron tersebut keluar dari lubang-lubang medan magnet (magnetic
field) matahari. Lalu tertiup oleh angin matahari ke bumi. Partikel yang
beraliran listrik tersebut dibelokkan oleh medan gaya (magnetic field) bumi. Di
kutub utara dan selatan, kekuatan medan gaya bumi sangat lemah, oleh karena
partikel bermuatan listrik yang dipantulkan oleh menerobos masuk ke atmosfer
bumi dan bertabrakan dengan partikel gas bumi. Kolisi ini menghasilkan cahaya
yang berdansa di atas langit kutub utara dan selatan.
Cahaya dari Aurora terletak di jarak 80 km (50 mil) sampai dengan 640 km (400 mil) dari permukaan bumi. Tempat
yang biasanya cocok untuk menyaksikan Aurora kebanyakan berada di negara-negara
Eropa utara dan Amerika Utara seperti Norwegia (Svalbaard), Swedia
(Jukkaswarvi), Finlandia (Kakkslauttanen), Kanada Utara dan Amerika (Alaska).
Syarat utama untuk menyaksikan adalah berada di lokasi yang gelap (tidak
ada polusi cahaya) dan kondisi langit yang cerah (tidak berawan). Di Islandia
banyak hotel di luar kota yang ideal untuk menyaksikan indahnya fenomena Aurora
Borealis. Oleh karena itu, tidak lah mengherankan apabila Islandia menjadi
tempat paling ideal dan banyak dikunjungi oleh para wisatawan pemburu cahaya
Aurora.
Komentar
Posting Komentar